SIAPA YANG LEBIH KUAT ?
Seandainya menusia memiliki
tembolok maka dia akan dapat menyimpan makanan sebanyak-banyaknya, lihatlah
ayam atau unta yang dapat minum lebih kurang 1 galon untuk persiapan selama 40
hari, atau seandainya kita bisa seperti ular yang setelah menelan seekor
kambing atau hewan lainnya ia dapat tidur selama berbulan – bulan, jika ini
terjadi pada manusia tak kan ada yang mengeluh akan syariat puasa, sahur seekor
kambing akhir ramadhan bangun untuk merayakan Idul fitri (waduh enak benar).
Namun manusia tetap manusia
dan hewan tetap hewan, jika kita jadi unta atau ayam, dan ayam atau unta jadi
kita, maka permasalahan tidak akan selesai hanya tukar posisi dan bisa jadi
lebih rumit lagi persoalannya.
Nah jadi kesimpulannya
adalah sebuah pertanyaan, siapakah yang lebih kuat?, sangatlah sulit untuk
dijawab, pada masa kecil kita tentu ingat pernah main hompimpah dengan cara
bersuit (dengan berlomba jari) tentu kita sepakat ibu jempol sama dengan gajah,
jari telunjuk sama dengan orang dan jari kelingking sama dengan semut. Nah coba
lihat aturan mainnya jika semut lawan gajah maka gajah kalah, jika gajah lawan
manusia maka manusia kalah, jika manusia lawan semut maka semut kalah. Jadi
mana sebenarnya yang lebih kuat, gajah, manusia atau semut?
Gajah yang dalam hal ini
paling besar bisa menang melawan manusia tapi bisa dikalahkan oleh semut yang
berbadan jauh lebih kecil, ternyata kekalahan gajah kerena semut dapat masuk
kedalam gendang telinga gajah tanpa gajah bisa berbuat apa-apa, coba jika gajah
bisa mengorek kupingnya seperti manusia pasti gajah bisa menang dari semut. Nah
kekalahan manusia dari gajah adalah perkara besarnya gajah, tenaga gajah begitu
kuat untuk dikalahkan manusia, namun tak jarang banyak gajah mati oleh ulah
manusia, dan kekalahan semut dari manusia, ya perkara besar dan manusia mampu
membuat proteksi diri.
Tapi sekali lagi ini logika
berfikir manusia, seorang Namruz mati dengan masuknya nyamuk kedalam kupingnya,
apakah namrudz tak bisa korek kuping seperti gajah? Atau saat itu belum ada
korekan kuping?,
Saifullah, 14
July 2001
Mari berkarya,
tanpa takut tak dihargai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar